Iklan

Paska Pelantikan Gubernur, Rekan Indonesia Minta Anies Sandi Audit Pembangunan 18 Puskesmas

13 Oktober 2017, Oktober 13, 2017 WIB Last Updated 2017-10-13T08:23:27Z
NewsGemaJakarta.com, Jakarta – Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih yang akan menggantikan Gubernur DKI sebelumnya, tinggal menghitung hari, ini adalah moment besar yang ditunggu dan juga harapan bagi warga DKI agar dapat membawa perubahan.

Perubahan yang tidak serta merta harus dengan melakukan pencitraan, sebagai mana Gubernur DKI terdahulu, hingga kini masih meninggalkan problem terlebih mengenai dugaan korupsi atas pembangunan 18 Puskesmas di DKI Jakarta.

Besarnya harapan baru yang menggantung tinggi untuk menyelesaikan problem DKI yang ditinggalkan Gubernur sebelumnya, Anies Sandi pun diminta untuk menyelesaikan problema terkait indikasi adanya dugaan korupsi pada pembangunan 18 Puskesmas DKI yang penanganannya masih belum jelas.

Dalam hal ini, Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) saat ini masih terus berjuang untuk membuktikan indikasi dugaan korupsi pada pembangunan 18 Puskesmas DKI yang menggunakan anggaran tahun 2016.

Demikian ungkap Ketua Rekan Nasional Agung Nugroho, dalam siaran Pers yang diterima Redaksi, Jumat (13/10), menyatakan Pembangunan 18 Puskesmas di DKI harus segera di Audit, mengingat Dinkes menyatakan pembangunan sudah selesai.

"Kami berharap audit terhadap pembangunan 18 Puskesmas di DKI dapat segera dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Anies-Sandi, pasca resmi dilantik nanti," ungkap Agung.

Lebih lanjut, dikatakan Agung, apalagi Bareskrim sudah menyatakan ada indikasi korupsi, dan sudah selayaknya dilakukan audit, "Jika terbukti masyarakat jadi terang menderang bahwa rejim sebelumnya yang mencitrakan diri s ebagai rejim bersih, ternyata masih menyimpan yang memilukan terlebih adanya dugaan korupsi pada Dinkes," tuturnya.

Menurut Agung, indikasi dugaan korupsi terhadap pembangunan 18 Puskesmas semakin kuat, dengan dijaga ketatnya pintu masuk ke lantai atas saat peresmian, sehingga orang tidak dapat naik ke lantai atas.


"Ada apa ini ? sudah diresmikan tapi untuk ke lantai atas masih dijaga satpam dan tidak diperbolehkan untuk naik keatas, kalau tidak untuk menutupi sesuatu apa dong jadinya," pungkasnya.(Her/Rls)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Paska Pelantikan Gubernur, Rekan Indonesia Minta Anies Sandi Audit Pembangunan 18 Puskesmas

Terkini

Iklan