Iklan

Puluhan Alumni dan Anggota DPRD Tolak Relokasi Sekolah SMP 1 Kosambi.

18 Desember 2017, Desember 18, 2017 WIB Last Updated 2017-12-17T17:45:03Z
NEWSGEMAJAKARTA.COM, Tangerang Utara - Puluhan Alumni Sekolah SMP 1 Kosambi menggelar aksi damai penolakan relokasi sekolah SMP 1 Kosambi ketempat lain, tepatnya di Halaman Sekolah SMP 1 Kosambi, Tangerang, Banten, Minggu (17/12/2017).

Aksi damai yang dilakukan Alumni Sekolah SMP 1 Kosambi lulusan tahun 1997 hingga 2017, diikuti juga oleh salah satu Anggota Dewan DPRD Kabupaten Tangerang dari Fraksi Partai Demokrat, Napsin. Aksi damai yang sempat diguyur hujan tersebut mendapat pengalawan dari Kapolsek Teluknaga AKP.Fredy Yudha Satria.

Dalam kesempatannya, Napsin menyampaikan keberatannya atas relokasi atau dipindahkannya Sekolah SMP 1 Kosambi  ketempat lain, lantaran hanya karena pabrik kembang api  dan itu tidak mendasar. “SMP 1 Kosambi dibangun awal dari pergudangan sejak tahun 1985, kami sangat keberatan atas keputusan Pemerintah Kabupaten Tangerang yang mau merelokasi SMP 1 Kosambi ketempat lain,” ungkapnya.

Masih kata Napsin dalam orasinya, “seharusnya ditambah gedung SMP yang ada dikecamatan Kosambi bukan direlokasi, yang sudah ada diperbaiki biar anak bangsa nyaman dalam mengenyam pendidikan, dengan sistem zonasi agar calon siswa yang mau sekolah bisa terkaper, khususnya yang ada dikecamatan Kosambi bukan direlokasi." Jelasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Forum Komunikasi Alumni SMP 1 Kosambi, Prayogo, bahwa rencana relokasi yang disampaikan Dinas pendidikan Kabupaten Tangerang tidak mendasar, karena tidak memaparkan dengan jelas subtansinya dan tidak memberikan alasan yang logis secara akademis.

“SMP 1 Kosambi dibangun lebih dahulu dari pada gudang, seharusnya pemerintah melalui Dinas tata ruang mengkaji sebelum mendirikan gudang, pabrik atau gudang, banyak dampak yang ditimbulkan tapi kalau pendidikan banyak orang yang sukses terutama alumni SMP 1 Kosambi sudah banyak mencetak seperti pak Dewan Napsin yang sekarang sudah sukses." imbuhnya.

Tampak dalam aksi damai juga diikuti oleh para tokoh masyarakat dan orang tua wali murid yang putra-putrinya masih aktif disekolah tersebut ikut menyuarakan aksi penolakan relokasi.

“kami akan berjuang dan menolak rencana Dinas pendidikan yang tidak mendasar, kami yang memperjuangkan sehingga berdirinya SMP 1 Kosambi, yang dulunya hijau, kuning, sekarang jadi abu-abu,” ujar salah satu orang tua peserta murid, yang juga berharap berharap kepada Pemkab Tangerang dan Dinas pendidikan jangan mementingkan golongan atau kelompok berpikirlah untuk kepentingan masyarakat dan pendidikan.

Rencananya, Alumni SMP 1 Kosambi akan diundang oleh Bupati Tangerang terkait relokasi, dan akan membawa aspirasi masyarakat khususnya kecamatan Kosambi agar rencana relokasi tidak sampai terjadi karena itu sudah harga mati tetap berada di Desa Cengkelong kecamatan Kosambi.

Anggaran relokasi hanya penghamburkan anggran, lebih baik membangun sekolah yang baru, karena dengan sistem zonasi banyak calon siswa dari Sekolah Dasar (SD) tidak masuk ke SMP 1 Kosambi khusus Kelurahan Salembaran Jaya tidak masuk zonasi.

Prayogo pun menegaskan, jika sampai terjadi relokasi, kami dan masyarakat yang ada dilingkungan sekolah akan lebih banyak lagi mengundang untuk aksi lanjutan jilid dua apabila itu terjadi, “karena SMP 1 Kosambi merupakan sejarah orang tua kita dulu yang berjuang untuk adanya SMP 1 Kosambi. Tiba-tiba dengan terbakarnya pabrik kembang api, SMP 1 Kosambi dipindahkan itu tidak mendasar,” Pungkasnya. (*/red)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Puluhan Alumni dan Anggota DPRD Tolak Relokasi Sekolah SMP 1 Kosambi.

Terkini

Iklan