Iklan

Aktivis Pemuda Tambora Sampaikan Bela Sungkawa Untuk KPPS yang Gugur

20 April 2019, April 20, 2019 WIB Last Updated 2019-04-20T08:28:38Z
Gema Jakarta, JAKARTA - Kabar gugurnya Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) hingga petugas keamanan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2019 gugur seusai pencoblosan, Rabu (17/4/2019) menuai banyak komentar oleh banyak tokoh, bahkan Aktivis Pemuda Tambora Heri Tambora.

Pasalnya, banyak diantaranya yang dinyatakan meninggal akibat kelelahan selama masa pencoblosan. Ia pun mengaku jika pelaksanaan pemilu serentak memang telah dikabulkan oleh MK, dan Ia pun berharap jika pelaksanaan pemilu serentak dikaji ulang.

“Saya pribadi khususnya mewakili warga masyarakat Kecamatan Tambora, menyampaikan bela sungkawa kepada saudara-saudara kpps dan juga petugas keamanan kita yang telah meninggal  dalam melakukan tugasnya,” ungkapnya kepada media ini, Sabtu (20/4/2019).

Ia mengatakan, kpps dan petugas keamanan tersebut karena sebagian mereka yang meninggal dunia terindikasi karena kelelahan intens saat bertugas yang kurang lebih hampir 24 jam non stop, untuk mengurusi 5 Jenis suara pencoblosan.

Sebelumnya, Aktivis Pemuda Tambora ini juga mengomentari atas pelaksanaan dan juga penyelenggaraan pemilu serentak 2019 yang dinilai kurang baik, dan meminta KPU untuk mengkaji ulang serta mengavaluasi penyelenggaraan pemilu serentak.


Sebagaimana diketahui, hingga 19 April 2019 sebanyak 12 orang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota/Kabupaten di Jawa Barat sebagian petugas mengalami kelelahan. Namun, ada juga yang dikarenakan mengalami kecelakaan lalu lintas saat bertugas.

Sementara dilansir melalui Instagram Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf #Repost @ndorokakung  sebanyak 8 aparat kepelosian juga meninggal saat menjaga kemanan TPS. Petugas tersebut berasal dari sejumlah wilayah dan berbabagai jabatan.

“Menurut saya mereka bertugas terlalu berat, bahkan kami lihat di jakarta mereka ada yang bekerja hingga 24 jam non stop, dari pagi hingga ketemu pagi, mereka sepertinya terlalu tak kenal waktu, itu semua kami lihat demi tanggung jawab dan suksesnya pemilu 2019,” ungkapnya perihatin.

Beriku adalah nama-nama 12 petugas KPPS di Jawa Barat yang meninggal dunia.
1.      Kabupaten Purwakarta, yakni Deden Damanhuri (46 tahun)
2.      Carman (45 tahun). Penyebab kematian mengalami pecah pembuluh darah dan kondisi badan lemah.
3.      Kabupaten Bandung, Indra Lesmana alias Alex (28 tahun), penyebab kematian awalnya mengeluh merasa mual/sakit.
4.      Kota Bekasi Ahmad Salahudin, Ketua KPPS TPS 081 Kelurahan Kranji Bekasi Barat, penyebab kematian tertabrak truk.
5.      Kabupaten Tasikmalaya, yakni H Jeje dan
6.      Kabupaten Tasikmalaya Supriyanto efek Kecapaian di TPS, mempunyai riwayat jantung karena kelelahan.
7.      Kabupaten Kuningan, yakni Nana Rismana karena kelelahan.
8.      Kabupaten Bogor Jaenal (56 tahun), yakni kelelahan saat mengambil logistik di gudang penyimpanan
9.      Kabupaten Karawang, yakni Yaya Suhaya diduga kelelahan.
10.  Kota Sukabumi, yakni Tatang Sopandi (48 tahun) demam setelah beberapa hari, sebelumnya aktif membantu sorlip di gudang logistik KPU
11.  Kabupaten Sukabumi, yakni Idris Hadi (64 tahun) dan
12.  Usman Suparman kelelahan pada saat P2S selesai (riwayat penyakit jantung).
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Aktivis Pemuda Tambora Sampaikan Bela Sungkawa Untuk KPPS yang Gugur

Terkini

Iklan