Gema Jakarta,CIAWI — Kebijakan pemerintah dalam memajukan sektor pertanian perlu diselaraskan dengan peningkatan kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia (SDM) pertanian salah satunya melalui keterlibatan generasi muda atau yang sering disebut dengan petani millenial. Hadirnya petani millenial diharapkan dapat mengekplorasi dan mengembangkan sumber daya pertanian yang sangat berlimpah, serta mendorong untuk mendapatkan peluang kerja di luar negeri.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah menegaskan bahwa SDM merupakan kunci keberhasilan pembangunan pertanian.
“SDM merupakan ujung tombak pembangunan pertanian, oleh karena itu pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM pertanian. Pendidikan dan pelatihan yang tepat bagi petani sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ketahanan pangan negara kita," ujar Amran.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) kembali akan mengirimkan petani muda Indonesia ke Taiwan untuk magang dan belajar teknik agribisnis, dalam kerja sama dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO). Melalui Pusat Pelatihan Pertanian (Puslatan) BPPSDMP melakukan pemantapan Calon Peserta Magang Taiwan, khususnya dalam memantapkan karakter, komitmen dan Integritas calon peserta.
Bertempat di Balai Besar Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (BBPMKP) Ciawi, Puslatan melaksanakan Pemantapan Peserta Magang Taiwan 2025 yang diikuti oleh 35 orang calon peserta kegiatan magang taiwan. Kegiatan magang dilakukan oleh Kementan sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani muda tentang teknologi pertanian yang sesuai dengan bidang/usaha yang dimiliki dan atau yang akan dikembangkan. Pemagangan dinilai mampu meningkatkan kualitas SDM pertanian, kompetensi keahlian, menambah wawasan, dengan demikian akan lebih mudah terserap di pasar kerja maupun berwirausaha di sektor pertanian.
Dalam arahannya Kepala Puslatan, Inneke Kusumawaty menyampaikan rasa optimis bahwa pelaksanaan kegiatan ini akan berjalan dengan baik dan peserta akan siap mengikuti kegiatan permagangan di Taiwan.
“Poin penting kegiatan ini untuk memantapkan karakter, komitmen serta integritas peserta sehingga diharapkan kedepan tidak ada lagi hambatan dan permasalahan selama proses permagangan. Peserta juga harus cermat dan jeli alam membaca kontrak permagangan sebelum menandatangani kontrak tersebut, sehingga tidak ada kesalahpahaman antara kedua belah pihak,” jelas Inneke, Minggu (25/05/2025).
Secara terpisah, Kepala BBPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti, menyatakan bahwa pengembangan SDM baik melalui pendidikan, pelatihan dan kegiatan magang merupakan bagian dari upaya untuk mencetak SDM pertanian unggul di Indonesia.
Selama kegiatan Pemantapan Calon Peserta Magang Taiwan, para peserta akan mendapatkan materi seperti Bahasa Taiwan, Budaya dan Regulasi Taiwan (Case Study), Motivasi dan Komitmen Magang Luar Negeri, Perilaku Pertanian, Perlindungan bagi Peserta Magang di Taiwan dan Hubungan antar Lembaga, Pemahaman Kontrak Kerja dan Resiko Bekerja/Magang Di Luar Negeri, Pengembangan Usahatani Pasca Magang (Business Plan) serta melaksanakan Focus Group Discussion serta pemantapan fisik, mental dan disiplin (FMD). Narasumber yang dihadirkan berasal dari Lembaga Bahasa Taiwan, TETO, IETO serta widyaiswara BBPPMKP Ciawi.(Lek).