![]() |
newsgemaJakarta.com, TARAKAN,- Ketahanan pangan menjadi prioritas utama pemerintah Indonesia saat ini. Pertanian adalah salah satu sektor paling penting dalam menjaga keberlangsungan negara. Dengan kata lain, pekerjaan di sektor pertanian adalah pekerjaan masa depan.
Dalam rangka meningkatkan produksi beras nasional melalui peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman (IP), pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah membangun infrastruktur dasar melalui Program Optimalisasi Lahan (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR).
“Kami tidak ingin ada satu hektare pun lahan yang dibiarkan tidur. Semua harus dimanfaatkan untuk produksi pangan. Brigade Pangan harus menjadi garda terdepan dalam memastikan lahan-lahan ini produktif. Pemerintah akan terus mendukung dengan penyediaan pupuk, benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta pendampingan dari penyuluh,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menekankan pentingnya optimalisasi Oplah dan luas tambah tanam (LTT) dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan nasional.
“Keberhasilan swasembada pangan tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan lahan dan sarana produksi, tetapi juga oleh kualitas SDM. Penyuluh dan Brigade Pangan harus terus dibekali keterampilan dan pendampingan teknis agar mampu mengelola pertanian secara modern dan berkelanjutan.
Program Brigade Pangan bertujuan mengoptimalkan lahan tidur serta mendukung pertanian berkelanjutan melalui pemanfaatan teknologi dan penguatan kelembagaan petani. Ini bukan sekadar program, melainkan komitmen bersama dalam memanfaatkan potensi lahan dan membangun ketahanan pangan daerah,” ujar Santi.
Sebagai langkah nyata dukungan swasembada pangan nasional, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Heri Rudyono pada rapat Koordinasi Percepatan Luas Tambah Tanam Integrasi Provinsi Kalimantan Utara di Tarakan Rabu (30/04/2025), menyebutkan provinsi Kaltara memiliki komitmen kuat untuk mencapai swasembada pangan, dengan beberapa upaya yang sedang dilakukan seperti optimalisasi lahan (oplah), penguatan Brigade Pangan, dan pendampingan intensif pada petani.
“Kaltara salah satu fokusnya adalah peningkatan produksi beras melalui perluasan areal tanam dan peningkatan produktivitas. Pemprov Kaltara sebagai pembina kabupaten kota, akan terus meminta Dinas Pertanian masing-masing kabupaten/kota untuk segera bergerak mendukung target swasembada pangan di provinsi Kaltara,” ujarnya.
Heri juga kembali mengingatkan agar data CPCL beserta nama kelompok tani dan luasan wilayahnya dapat segera diupdate dan diserahkan ke DPKP Provinsi.
“Kunci keberhasilan program ini adalah teman-teman kelompok tani dan penyuluh pertanian, karena yang tahu persis kondisi di lapangan adalah kelompok tani dan penyuluh. Sinergitas antara Kodim, Penyuluh Pertanian, Kadis kab/ Kota dan Konsultan Pengawas harus terus ditingkatkan. Penyuluh harus meningkatkan pertemuan dengan kelompok tani untuk menentukan jadual tanam,” tegas Heri.
Heri juga menuturkan bahwa ada kondisi-kondisi yang menyebabkan petani tidak bisa tanam. Adanya ancaman hama seperti tikus,burung pipit pada periode-periode tertentu menyebabkan petani terkendala untuk kembali menanam. Namun, hal ini bisa diatasi dengan tanam serempak oleh seluruh petani/kelompok tani.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) Inneke Kusumawaty mengajak segenap komponen di Kaltara untuk saling bersinergi dan memaksimalkan semua potensi yang ada untuk mewujudkan percepatan LTT di Provinsi Kaltara.
“Untuk mencapai target LTT di Kaltara, kita membutuhkan percepatan setiap tahapan di lapangan mulai dari SID, konstruksi lahan, pembentukan BP, olah lahan, tanam sampai panen termasuk usulan alsintan dan benih. Saat ini, masih menunggu hasil pelaksanaan SID Tahap 2 yang dilakukan oleh Universitas Borneo Tarakan dan proses konstruksi lahan yang dilakukan oleh KODIM di semua Kabupaten di Kaltara. Alhamdulilah sama-sama kita dengarkan perwakilan Bulog yang menyatakan bahwa Bulog siap untuk menyerap hasil produksi padi di wilayah Kaltara,” papar Inneke.
Rapat koordinasi ini dihadiri juga oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malinau, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Nunukan, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Tana Tidung, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tarakan.
Hadir pula Komandan Komando Distrik Militer 0903/Bulungan - Komandan Komando Distrik Militer 0910/Malinau - Komandan Komando Distrik Militer 0911/Nunukan - Komandan Komando Distrik Militer 0914/Tana Tidung - Komandan Komando Distrik Militer 0907/Tarakan - Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian Kaltimtara.
Selanjutnya dari Balai Wilayah Sungai Kalimantan V - BPS Provinsi Kalimantan Utara - Bulog Kantor Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, Fakultas Pertanian Universitas Borneo Tarakan, Tim Satgas LTT Dinas Pertanian Kabupaten, Koordinator BPP serta Konsultan Pengawas OPLAH.(Lek).