Gema Jakarta, JAKARTA – Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan penghargaan kepada insan pertanian berprestasi pada tahun 2025. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan kontribusi petani dalam sektor pertanian.
Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) P4S Lembah Suhita Lampung dan P4S Djoyo Tani Bojonegoro Jawa Timur penghargaan sebagai P4S teladan dari 20 teladan yang mendapatkan penghargaan langsung dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Minggu (17/08/2025).
“Kemajuan pertanian tidak lepas dari peran besar insan pertanian selaku garda depan sektor pertanian. Penghargaan ini dilakukan untuk mewujudkan pelaku utama dan pelaku usaha yang handal. Memberi motivasi dan memacu mereka agar mau dan lebih aktif dalam menjalankan fungsinya. Keberhasilan para petani dan teladan ini diharapkan dapat mendukung keberhasilan swasembada pangan di negeri kita ini", ungkap Amran.
Dua hari sebelumnya kedua P4S Teladan tersebut berkesempatan menghadiri Sidang Paripurna MPR/ DPR/DPD-RI. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kedua ketua P4S ini.
Suyadi, Ketua P4S Lembah Suhita menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas inovasi budidaya lebah madu yang ia kembangkan mampu membawanya menjadi P4S teladan.
“Bagi saya mengembangkan sektor pertanian dengan tetap menjaga ekosistem adalah tujuan utama. Bila saya dipercaya mendapatkan penghargaan sebagai P4S teladan dan bisa membawa saya mengikuti sidang paripurna MPR/ DPR/DPD-RI merupakan bonus. Mungkin kami adalah salah satu yang beruntung dari banyaknya P4S di Indonesia”, ungkap Suyadi bangga.
Salah satu terobosan P4S Lembah Suhita adalah mesin penurun kadar air madu dengan metode pendinginan (kondensasi) yang telah dipatenkan. Selain itu, Suyadi telah memodifikasi kotak budidaya lebah Apis cerana tanpa frame, kotak lebah trigona dengan metode slimhive, dan teknologi bee pollen substitusi sebagai pakan alami lebah saat paceklik serbuk sari.
P4S ini telah mengoleksi berbagai penghargaan, seperti Juara 1 Lomba Pengusaha Muda Syariah oleh Bank Indonesia, Juara Harapan III Teknologi Tepat Guna Nasional 2023, serta penghargaan dari Kementerian Perindustrian sebagai Perusahaan Industri dengan kinerja terbaik.
Selain P4S Lembah Suhita ada P4S Djoyo Tani juga menjadi P4S teladan di tahun 2025 ini. Dibawah pimpinan Fatkhul Ilma, P4S Djoyo Tani fokus pada budidaya cabai dan melon dengan inovasi hortikultura smart greenhouse berbasis IoT dan AI.
Teknologi ini memungkinkan petani mengontrol suhu, kelembaban, nutrisi, dan irigasi secara otomatis dari jarak jauh melalui perangkat Android. Dengan sistem ini, kualitas hasil panen dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen, sekaligus meminimalkan risiko kegagalan.
P4S Djoyo Tani juga aktif bekerja sama dengan Pertamina dalam program pelatihan CSR, serta telah mencetak berbagai prestasi, di antaranya Juara 1 Petani Milenial 2023, Pemuda Pelopor Nasional Bidang Inovasi Teknologi 2022, dan Juara 1 Inovasi Teknologi Tepat Guna 2025.
“Menjadi P4S teladan tentunya menjadi tantangan serta motivasi tersendiri bagi kami dalam mengembangan inovasi di sektor pertanian serta dalam mengembangkan pelatihan di sektor pertanian”, ucap Fatkhul.
Terkait peran P4S, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengungkapkan peran penting P4S dalam regenerasi petani.
"P4S menjadi contoh bagaimana pendidikan vokasi pertanian bisa berjalan efektif di masyarakat. Dengan fokus pada bidang masing-masing, mereka bukan hanya mencetak petani, tetapi juga mencetak wirausaha muda pertanian," jelas Santi.
Senada dengan Kabadan, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty pada mengungkapkan bahwa P4S Lembah Suhita Lampung dan P4S Djoyo Tani Jawa Timur bisa menjadi model pengembangan P4S di daerah lain.
"Kolaborasi dengan sekolah dan perguruan tinggi membuat pembelajaran lebih hidup. Kita ingin model ini direplikasi di seluruh Indonesia. P4S Lembah Suhita Lampung dan P4S Djoyo Tani Jawa Timur menjadi contoh nyata bagaimana pelatihan berbasis masyarakat mampu menghadirkan solusi langsung di lapangan, meningkatkan ketersediaan bibit unggul, serta mendorong lahirnya petani muda yang inovatif dan berdaya saing demi mewujudkan pertanian Indonesia yang maju, mandiri, dan modern”, tegas Inneke.(Lek)