Iklan

PPSI DKI Jakarta: "Buah Kelapa Buah Kentang, Sampai Jumpa di FORNAS Akan Datang"

07 Juli 2022, Juli 07, 2022 WIB Last Updated 2022-07-07T03:48:01Z

NEWS GEMA JAKARTA.COM, Jakarta — Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VI di Palembang tanggal 1-7 Juli 2022 diselenggarakan oleh Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional setiap dua tahun sekali, merupakan event resmi pesta olahraga rakyat dalam bentuk pertandingan, perlombaan, dan eksibisi. Sesuai arahan Ketua KORMI Nasional dan Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia (DPP PPSI), Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPSI Jakarta mengirimkan kontingen untuk menyemarakkan perhelatan olahraga rakyat tersebut. Apalagi pencak silat tradisi merupakan satu-satunya cabang olahraga dalam FORNAS yang meraih predikat warisan budaya takbenda dunia sejak tahun 2019.



Firman Haris, Ketua Umum DPW PPSI Jakarta, mengungkapkan keikutsertaan PPSI Jakarta secara mandiri dalam FORNAS VI di Palembang, di samping memenuhi amanat tujuan olahraga masyarakat dalam UU No. 11/2022 Pasal 19 Ayat 2, juga untuk melestarikan dan mempromosikan keragaman aliran pencak silat tradisi yang ada di Jakarta, ajang silaturahmi dan kolaborasi, menambah wawasan dan pengetahuan pencak silat tradisi dari seluruh wilayah Indonesia, meningkatkan kualitas penampilan, dan alat ukur kinerja prestasi serta bahan perbaikan berkelanjutan dalam program pengembangan pencak silat tradisi ke depan. 





Kontingen PPSI DKI Jakarta dalam FORNAS menampilkan tema pagelaran “Keragaman Pencak Silat Tradisi - Kekayaan Seni Budaya Jakarta” hasil kolaborasi 7 perguruan pencak silat tradisi dengan beragam aliran, seperti Beksi, Gerak Oray, Bandrong, Cimande, Cikalong, Syahbandar, dan Kombinasi. Atraksi yang ditampillkan mulai dari keindahan dan ketrampilan individu, berpasangan, berkelompok, penggunaan senjata golok, baik kategori anak, remaja, dewasa dan lansia, dengan iringan musik tradisional dan pembacaan hikayat maupun pantun.  Keindahan suatu pagelaran pencak silat sangat dipengaruhi unsur wiraga, wirama, wirasa dan konteks pesan apa yang ingin disampaikan kepada masyarakat.



Jumlah kontingen PPSI Jakarta yang berangkat dengan bus ke Palembang berjumlah 31 orang. Terdiri dari 7 orang official dan pelatih serta 24 pesilat termasuk 4 orang pemain musik tradisi. Setengah dari jumlah kontingen masuk kategori anak dan remaja. Usia termuda 9 tahun, Jefri Anugrah Akbar dari Perguruan Silat Debus Pasundan Minahasa Singa Rantai, Pasar Manggis, Setia Budi, Jakarta Selatan dan Intan Marshelia Ananda (10 tahun) dari Perguruan Pencak Silat Cakra Buana, Pinangsia, Tamansari, Jakarta Barat.  Intinya kita mengawal generasi emas penerus PPSI Jakarta ke ajang nasional supaya mengenal kekayaan seni pencak silat nusantara dan semangat terus berlatih meningkatkan kompetensi, ungkap Firman Haris.



Atraksi kontingen PPSI Jakarta di Lobi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Sport City tanggal 3 Juli yang lalu, diawali dengan pembacaan Salawat Tarhim dan pantun pembuka oleh Bang Azis dari Kampung Silat Beksi Petukangan, “Ke Kota Bumi beli terasi, ke kota Bekasi naik kereta, salam dari kami silat tradisi, PPSI DKI Jakarta.” Dilanjutkan atraksi pencak silat dan pembacaan Hikayat Beksi, kemudian ditampilkan keindahan gerakan kelompok anak-remaja dan pasangan dari PPS Cakra Buana, PPS Gadjah Putih, permainan silat dan golok anak dari Silat Pasundan Minahasa Singa Rantai, unjuk ketrampilan para guru Silat Beksi M. Soleh H. Hasbulloh, Gerak Oray Indonesia, Bandrong, Silat Debus Nusantara dan PPS Mustika Cengkareng. Atraksi berdurasi 25 menit ini ditutup dengan penampilan bandaran olah tenaga dalam PPS Cakra Buana dan pantun “Buah kelapa buah kentang, sampai jumpa di FORNAS akan datang.”


Dr. Adil A. Fadilakusumah, M.Si, Ketum Umum DPP PPSI dalam wawancara akhir menyampaikan rasa syukur ke hadirat Ilahi Robbi, karena melalui pertemuan FORNAS VI di Palembang ini para pejuang pelestari seni tradisi bisa dipersatukan. Insya Allah ke depan akan lebih banyak lagi para pejuang. Karena bagaimana pun seni bela diri tradisi ini adalah identitas nasional kita, identitas Indonesia, identitas Nusantara. Semoga di tahun depan kita bisa bertemu lagi dalam suasana yang lebih baik. PPSI Digjaya!


Dalam perjalanan Kembali dari Palembang menuju Jakarta (4/7/2022), kontingen PPSI Jakarta menyempatkan silaturahmi dan atraksi seni pencak silat di Desa Pedamaran 4, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Kepala Desa Pedamaran 4, Agus Edward dan warganya sangat antusias menyaksikan pertunjukan keragaman pencak silat yang ditampilkan PPSI Jakarta.  Semoga promosi pencak silat tradisi ini dapat menyemangati warga desa Pedamaran 4 untuk membuka perguruan pencak silat tradisi dan melestarikan kearifan lokal yang ada, kata Firman Haris dalam sambutannya.
(ds)
Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • PPSI DKI Jakarta: "Buah Kelapa Buah Kentang, Sampai Jumpa di FORNAS Akan Datang"

Terkini

Iklan