Gema Jakarta, BULUNGAN - Menindaklanjuti arahan Presiden RI Prabowo Subianto terkait komitmen pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, khususnya beras, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berkomitmen penuh mendukung upaya percepatan swasembada pangan nasional.
Oleh karena itu, target Luas Tambah Tanam (LTT) dan optimalisasi lahan (Oplah) sawah tahun 2025 menjadi salah satu agenda prioritas daerah.
Pada rapat koordinasi Percepatan Swasembada Pangan Melalui Optimasi Lahan dan Cetak Sawah, dalam rangka kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman ke Provinsi Kaltara, Gubernur Provinsi Kaltara, Zainal Arifin Paliwang menjelaskan bahwa per 5 Mei 2025 progres konstruksi oplah terus menunjukkan peningkatan, seiring dengan distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) serta penyaluran pupuk bersubsidi yang terus dimaksimalkan.
“Kunjungan ini tentunya merupakan wujud nyata dukungan dan perhatian dari pemerintah pusat terhadap pengembangan sektor pertanian di daerah perbatasan, sekaligus menjadi motivasi besar bagi kami jajaran pemerintah Provinsi Kaltara serta seluruh kabupaten dan kota untuk terus mempercepat langkah-langkah strategis dalam mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan”, ungkap Zainal.
Zainal menambahkan sebagai dukungan percepatan pencapaian swasembada beras pada 2025–2026, Provinsi Kaltara telah menetapkan target tanam pada 2025 seluas 32.549 hektar. Lahan ini terbagi di 5 kabupaten/kota dengan rincian LTT reguler 18.011 hektar, oplah 10.258 hektar, dan padi gogo 4.280 hektar.
“Strategi ini menyasar lahan sawah potensial serta pengembangan padi gogo pada lahan kering yang direncanakan tanam pada periode September hingga November 2025. Kami menyadari bahwa keberhasilan program LTT dan Oplah sangat bergantung pada sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, daerah, penyuluh, serta petani di lapangan. Adanya penguatan sarana dan prasarana produksi, peningkatan distribusi alsintan, pemberdayaan kelembagaan petani, serta peningkatan kapasitas penyuluh diseluruh wilayah Kabupaten/Kota,diharapkan dapat memperkuat fondasi Kaltara sebagai provinsi perbatasan yang tangguh dan produktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pun mengapresiasi komitmen Gubernur Provinsi Kaltara dalam mendukung Gerakan Percepatan Tanam melalui Modernisasi Pertanian, khususnya di lokasi-lokasi yang telah dilakukan optimasi lahan.
“Gerakan ini bukan hanya sekadar simbolis, tapi merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk memastikan kesinambungan produksi pangan, menjaga ketersediaan stok nasional, serta meningkatkan kesejahteraan petani”, tegas Amran.
“Lokasi optimasi lahan yang dapat dilakukan pertanaman padi adalah contoh nyata bahwa lahan suboptimal seperti lahan rawa, tadah hujan, atau lahan kering pun bisa dimanfaatkan secara maksimal melalui berbagai intervensi teknologi dan manajemen pertanian modern jika didukung oleh teknologi, infrastruktur, dan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan petani. Kita harus manfaatkan setiap jengkal lahan yang ada. Kita tidak boleh menunda”, ajak Amran dihadapan penyuluh pertanian lapangan (PPL), BABINSA, serta jajaran pemerintah daerah Kaltara dan stakeholder terkait (07/05/2025).
Mentan kembali menegaskan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) siap mendukung melalui penyediaan benih, pupuk, alsintan, pendampingan, hingga pembiayaan.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan lahan-lahan konvensional. Dengan percepatan optimasi lahan, kita membuka peluang baru bagi peningkatan produksi. Dan dengan sinergi yang kuat pemerintah, petani, TNI/Polri, dunia usaha, dan masyarakat saya yakin swasembada pangan bukan hanya mimpi, tapi keniscayaan”, tambahnya.
“Alhamdulillah serapan gabah beras BULOG selama 4 bulan tertinggi selama 57 tahun, stok kita juga tertinggi selama 57 tahun. Ini patut kita syukuri, kemudian ada potensi besar di Kaltara. Target kita 1 tahun seluruh masalah dan kendala dilapangan dapat terselesaikan. Kami ingin Kaltara mencetak sejarah baru selama berdirinya Kaltara mampu mandiri pangan. Ini menjadi komitmen bersama antara Gubernur dan Mentan untuk menjadikan Provinsi Kaltara yang awalnya menerima beras dari provinsi lain menjadi provinsi yang mampu mensupply provinsi lain. Koordinasi lintas sektoral akan terus dilakukan, anggaran kami siapkan dan upaya pembangunan secara nyata terus kita lakukan demi swasembada”, tutup Mentan Amran.
Ditempat berbeda, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan pentingnya pelaporan LTT harian untuk menjamin tercapainya swasembada.
"Terkait dengan hal itu, aplikasi e-Pusluh hadir bagi penyuluh untuk memperkuat Gerakan Penyuluh Mendorong Luas Tambah Tanam atau Galuh LTT yang bermuara pada swasembada pangan", kata Santi.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian selaku Penanggung jawab LTT dan Oplah Provinsi Kaltara, Inneke Kusumawaty menjelaskan tak hanya fokus pada optimalisasi lahan, tetapi BPPSDMP melalui Puslatan fokus juga pada peningkatan kemampuan SDM pertanian melalui pelatihan.
"Kami fokus mencetak SDM yang adaptif terhadap teknologi dan dapat memimpin perubahan dalam sektor pertanian. Penciri pertanian modern meliputi penggunaan alat mesin pertanian, benih unggul, dan manajemen usaha. Dengan dukungan infrastruktur dan partisipasi generasi muda, peningkatan produksi beras di Kaltara diharapkan dapat tercapai dengan cepat", tegas Inneke optimis.(Lek).