Ucapan selamat juga diiringi dengan harapan bahwa para menteri yang akan mengisi kabinet harus benar-benar figur yang berkomitmen dan tegas memerangi radikalisme, khususnya di tiap pos kementerian.
"Selamat Pak Jokowi dan Kyai Ma'ruf yang baru saja dilantik menjadi Presiden dan Wapres Republik Indonesia 2019-2024. Selamat bekerja dan mengemban amanah rakyat", tuturnya
Arbie Haman juga menyampaikan, sebagai salah satu organisasi kepemudaan yang fokus bergerak mengkampanyekan toleransi dan kerukunan lintas kepercayaan, AMPP akan selalu siap untuk membantu pemerintah memantau dan menyikapi isu radikalisme dan intoleransi khususnya pada masyarakat akar rumput.
"Misalnya di bulan Oktober ini, kami akan mengadakan kegiatan sosial pemuda lintas agama menyambut Hari Sumpah Pemuda", ujar Arbie Haman
Namun, lanjut Arbie Haman, dalam tataran elit dan birokrat, kami juga berharap kepada Pak Jokowi untuk benar-benar serius memperhatikan track record dari tiap-tiap menteri yang dipilihnya.
"Jangan sampai nantinya ada menteri-menteri terpilih yang tidak tegas dan kurang berkomitmen untuk memberantas radikalisme, khususnya di posnya masing-masing", imbuh Ketua AMPP.
Kita dapat belajar dari periode lalu misalnya. Menurut Aebie ada eks menteri yang di awal masa jabatan terlihat nasionalis, namun pada akhirnya saat sudah dipecat, justru terkesan memberikan ruang gerak bagi kelompok-kelompok dan gerakan radikal untuk berkembang.
"Kami sungguh berharap hal seperti ini tidak terulang. Sejak awal rekrutmen, hal-hal seperti ini mesti dicegah", bebernya.
"Indonesia adalah rumah bagi semua yang menghormati dan menghidupi kebinekaan. Setiap kementerian yang ada harus dibersihkan dari oknum-oknum yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa dengan paham-paham radikal," pungkas Arbie Haman. (ril/andre)
