Gema Jakarta, KOTA METRO – Winarko Heri Setiono memulai usaha peternakan kambing perah sejak 2017. Kini, usahanya berkembang menjadi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) bernama Telaga Rizky 21, yang berfokus pada budidaya kambing perah, pengolahan susu, dan produksi pupuk organik.
Berlokasi di Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, pria 53 tahun ini terus mengembangkan fasilitas peternakan sesuai standar. Kebersihan kandang dan kesehatan hewan diawasi ketat untuk menjaga higienitas produk. Dari total luas lahan 700 m², 176 m² digunakan untuk tiga kandang: kandang perah, kandang induk kering, dan kandang anak kambing (cempe).
Kapasitas kandang mencapai 200 ekor, terdiri dari berbagai jenis kambing perah seperti peranakan etawa, jawa randu, sapera, dan sanen. Pakan menjadi prioritas, menggunakan limbah pertanian dan pabrik yang difermentasi, seperti daun singkong. Sistem ini juga mengurangi bau, menjaga lingkungan tetap nyaman.
Desain kandang dirancang dengan sanitasi baik, mudah dibersihkan, dan memisahkan limbah padat dan cair. Limbah kemudian diolah menjadi pupuk organik padat dan cair.
Produk susu seperti susu segar pasteurisasi, kefir, yogurt, susu bubuk, dan keju dipasarkan melalui toko modern, toko oleh-oleh, dan platform online seperti Shopee, TikTok, dan WhatsApp Business secara nasional.
P4S Telaga Rizky 21 juga menjadi tempat pelatihan bagi kelompok tani/ternak di Lampung dan sekitarnya. Selain itu, tempat ini dimanfaatkan untuk magang, PKL, penelitian, field trip, hingga agroeduwisata dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi.
“Kami ingin menjadi pusat pelatihan kambing perah terdepan untuk menciptakan masyarakat sejahtera yang dirahmati Allah SWT. Kami mengembangkan keterampilan peternak agar berdaya saing dan sejahtera,” ujar Winarko, Senin (03/08/2025).
Jenis pelatihan yang diberikan antara lain: pembuatan pupuk, pengolahan susu pasteurisasi, susu bubuk, permen, susu fermentasi, budidaya kambing, pelatihan pemasaran online, dan pembuatan konten digital.
Upaya Winarko sejalan dengan program pemerintah. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai sektor peternakan punya potensi besar untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan peternak.
“Hilirisasi produk, peningkatan produksi, dan investasi sangat penting untuk memberi nilai tambah dan dampak ekonomi lebih besar,” tegas Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti,juga menyoroti pentingnya manajemen usaha yang baik untuk meningkatkan produktivitas dan profesionalisme peternak.
Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty, menegaskan P4S adalah ujung tombak pelatihan pertanian di desa untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian petani.
“Pelatihan harus mudah diterima semua kalangan. Kehadiran P4S Telaga Rizky 21 diharapkan jadi motor penggerak bagi peternak, baik di wilayahnya maupun luar daerah,” tutup Inneke.(Lek).